Breaking News
Loading...
Rabu, 13 November 2013

Hubungan antara Keanekaragaman Hayati dan Stabilitas Komunitas




Keanekaragaman hayati adalah berbagai ciri, bentuk, dan perbedaan-perbedaan pada makhluk hidup yang menjadi ciri khas makhluk hidup tersebut sehingga menjadikan variasi atau keanekaragaman di bumi. Sedangkan, stabilitas komunitas adalah kemampuan populasi-populasi dalam suatu komunitas untuk mempertahankan keadaannya walaupun banyak faktor dari luar yang mempengaruhi. Pada keanekaragaman hayati menitikberatkan pada individu-individu dalam suatu ekosistem, komunitas, populasi, dan bentuk gabungan lain antar makhluk hidup di bumi yang memiliki suatu ciri khasnya sendiri (individu) sedangkan stabilitas komunitas menitikberatkan pada suatu gabungan individu yang mempertahankan keberadaannya. Dengan kata lain, semakin tinggi tingkat kestabilan atau stabilitas dalam komunitas atau ekosistem maka akan semakin tinggi pula tingkat keanekaragaman hayatinya. Karena, jika tidak tercipta suatu kestabilan dalam komunitas atau ekosistem dapat menghilangkan suatu populasi dalam komunitas tersebut atau menghilangkan suatu komunitas dalam ekosistem, sehingga berkurangnya organisme dan berdampak pada turunnya keanekaragaman.
 Stabilitas dalam komunitas atau ekosistem bergantung pada interaksi yang terjalin atau interaksi spesies yang terjalin secara seimbang  yang melibatkan transfer energi, predasi, kompetisi dan niche yang lebih kompleks. Pengaruh dari suatu anggota komunitas yang sudah berumur tinggi juga menentukan seberapa besar tingkat stabilitas yang dimiliki komunitas karena, komunitas yang berumur tinggi membuktikan seberapa tahannya komunitas terhadap pengaruh dari luar untuk mempertahankan keadaannya. Sebagai contoh, suatu komunitas pohon bakau yang memiliki berbagai populasi seperti ikan, pohon bakau itu sendiri, dan burung-burung pemakan ikan lainnya. Semua jenis populasi tersebut setiap jenisnya memiliki ciri khas mulai dari Populasi bakaunya yang memilliki keanekaragaman jenis, mulai dari jenis api-api, Ceracak-ceracak, Rhizophora, bakau kurap, dan bakau minyak. Keanekaragaman tersebut dapat terjaga jika terdapat kestabilan didalamnya yakni kemampuan mempertahankan keadaan dari pengaruh luar, tetapi jika stabilitas tersebut tidak dapat terjadi, maka populasi bakau akan mengalami pengurangan yang otomatis akan mengurangi jenis-jenis yang ada (keanekaragaman). Dampak ini akan terus berlanjut sehingga berkurangnya populasi ikan yang hidup (termasuk aneka jenis ikan yang hidup di kawasan bakau) beserta burung-burung pemakan ikannya. Yang mungkin pada awalnya ikan ada jenis ikan gelodok, belanas, dan kalasan tinggal ikan gelodok saja, atau awalnya burung pemakan ikan ada lima jenis menjadi dua jenis dan akibat-akibat selanjutnya berakibat pada menurunnya keanekaragaman hayati pada komunitas tersebut.
Berdasarkan penjelasan saya mengenai hubungan tentang keanekaragaman hayati dan stabilitas komunitas maka dapat disimpulkan bahwa, semakin tinggi tingkat keanekaragaman dalam komunitas atau ekosistem, maka semakin tinggi pula tingkat stabilitas yang dimiliki oleh komunitas atau ekosistem tersebut. Dan sebaliknya jika semakin rendah tingkat keanekaragaman hayati, maka semakin rendah pula tingkat stabilitas yang dimiliki oleh komunitas atau ekosistem tersebut.


0 komentar:

Copyright © 2013 (LIFE IS NEVER FLAT)اثنىن فاوزىه All Right Reserved | Share on Blogger Template Free